Rabu, 01 Juli 2015

Penelitian, Ini Dia Burung Yang Bisa Membuat Kata-Kata Baru



Burung Chestnut (DAILY MAIL)
Burung atau unggas merupakan anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Selain itu, hewan jenis ini juga memiliki banyak sekali variasi yang tersebar luas di belahan bumi ini. Dari banyaknya variasi burung tersebut diperkirakan terdapat sekitar 8.00 - 10.200 spesies burung di seluruh dunia, bahkan dari 1.500 diantaranya diketahui berasal dari Indonesia

Namun, dari sekian banyaknya spesies burung, ternyata ada salah satu dari mereka yang memiliki keunikan tersendiri. Salah satu jenis spesies burung yang dimaksud yaitu Burung Chestnut . Burung ini dikatakan unik karena kelebihan suara kicauannya dalam mengolah suara sehingga suaranya tersebut seakan-akan seperti suara burung yang sedang mengoceh.

Bahkan, kabarnya Spesies burung yang ditemukan dan berasal dari negeri kanguru alias Australia ini ternyata juga memiliki keunikan lain yang bahkan sangat jarang anda ditemui pada hewan lain.
Keunikan burung tersebut tak lain ialah burung ia mampu membuat kata-kata baru layaknya seperti manusia. Hal ini didasari Dalam sebuah penelitian di Australia, ternyata memang benar-benar mampu membuat kata-kata baru seperti halnya seorang manusia.

Menurut lansiran dari laman Dailymail selasa (30/06/15), mengungkapkan bahwa burung ini telah mampu mengadopsi teknik ini karena ia bisa berevolusi lebih cepat dalam hal untuk menggabungkan dua suara dari menciptakan kata yang baru.

Selain itu, komunikasi burung ini dengan burung yang lain juga hampir mirip dengan cara manusia dalam memahami makna dalam sebuah kata-kata.

Cara komunikasi burung yang hampir mirip dengan manusia ini memang telah diterangkan oleh para peneliti yang kemudian mereka menyimpulkan dari kicauan suara burung tersebut ke dalam bentuk istilah suara ‘A’ dan ‘B’. Setiap bentuk kicauan suara ini akan berbeda dalam keadaan dan perilaku burung tersebut.

Misalnya, ketika saat burung tersebut terbang terutama saat ia melakukan gerakan di antara pohon-pohon  maka ia akan menghasilkan panggilan suara ‘AB’.

Sementara, ketika burung tersebut memberikan makan kepada anaknya di sarang maka burung ini akan memancarkan suara panggilan cepat ‘BAB’.

Namun, ketika para peneliti mencoba mengujinya dengan cara memainkan suara kembali, burung tersebut justru mampu membedakan antara jenis suara panggilan yang berbeda.

Dr Simon Townsend dari Universitas Zurich mengatakan: "Ini adalah pertama kalinya bahwa kapasitas untuk menghasilkan makna (kata) baru dari menata ulang elemen, hal ini berarti telah terbukti ada di luar manusia.

"Meskipun dua pengicau panggilan burung secara struktural sangat mirip, mereka memproduksi konteks dalam perilaku yang sama sekali berbeda dan mendengarkan burung mampu mengambil ini."